Minggu, 30 November 2008

Ya

Ya.

saya setuju kawan..

hidup memang bukan bicara tentang hitam dan putih,

bukan memilih antara benar dan salah.

hidup adalah merah dan hitam,

berbicara tentang pilihan untuk jadi berani

atau pengecut.

saya setuju kawan, sangat setuju...




Intinya

sepertinya semua masalah berawal

dari cara menyikapi perbedaan...


Livin' on a prayer

Dunia kerja memang berbeda.

Kadang kita harus mencari jatidiri kembali, mengamati lagi apa tujuan, bertanya lagi pada nurani.

Idealisme akan mendapat lawan yang cukup tangguh.

Seseorang berkata, “ dunia kerja tidak seperti dunia kampus, akan sangat berbeda, akan muncul banyak hal yang menentang nurani kita, mulai dari hal2 kecil yang sepele hingga hal2 yang cukup besar. Jangan sampai hal2 kecil itu mampu membuat kita berubah, meruntuhkan idealisme, membawa kita hanyut dalam arus yang mungkin menyesatkan.”

Aku ingin menjadi ikan di lautan, tidak harus jadi asin, tidak ikut jadi asin. Mampu mengendalikan diri, tepat memaknai, kapan harus ikut jadi arus, kapan harus menantang arus

Semoga nurani tetap terjaga

Aku masih belum menemukan apa yang menjadi tujuanku.

Tak perlu muluk, bermimpi membuat bangsa ini jadi bersih,

Masih perlu mengatur diri agar jadi lebih baik.

Akan ku mulai dari aku.....

Selasa, 25 November 2008

AB 1011 HP

Apa kabar perempuanku..

ku sapa nurani mu dengan tulisan kaku wujud dari rangkaian huruf - huruf berbentuk kata yang menjadi kalimat kerinduan pada jiwa mu,

Bagaimana kabar mu hari ini perempuan ku, masih kah menjejakkan kaki pada harapan dan mimpi indah masa kecil mu, dimana kebahagian semu nya dunia menyelimuti raga mu
masihkah kerikil kerikil kecil menyeruak disela sela perjalanan panjang menuju tempat muara dimana kita bisa menjadi satu
perempuanku…
takdir hidup yang kita jalani semakin hari seharus nya semakin membuat kita mengerti bagaimana kita bisa mengatasi berbagai macam masalah yang menerpa kita. menyampingkan ke akuan dan keserakahan kita sebagai seorang penakluk keabadian.

cinta ku pada mu sama besar nya seperti cinta mu pada ku namun sebesar apakah cinta kita bila disatukan nanti..?? bisa kah untuk melalui sakitnya penderitaan, senangnya kebahagiaan??
berjanjilah perempuan ku jika pada saat nya nanti kau telah memutuskan untuk menjadikan diri ku sebagai lelaki mu maka jadi kan lah aku menjadi sesosok lelaki idaman mu, jangan kau sertai dengan kemunafikan senyuman, atau perselingkuhan perasaan.
biar nanti kelak disaat keturunan kita telah belajar memahami dunia aku masih tetap menjadi lelaki mu dan kau pun begitu selalu perempuanku
perempuanku yang terindu..
saat ini memang pada kenyataan nya wujud mu entah berada dimana dan aku lelaki mu juga entah dibelahan bumi yang mana, kita biar kan takdir nya jodoh mencarikan jalan keluar dan mengatur jam pertemuan kita………………….

Senin, 24 November 2008

The Winner is Atheis

Jika Anda lebih mencintai agama Anda daripada Tuhan, tolong tidak usah repot-repot membaca..


Dari dulu aku sering berpikir, Tuhan sedang khilaf sekali terhadap dua agama ini. Kasihan, kadang-kadang. Keduanya agama yang paling banyak mendapat janji-janji eksklusif dari Tuhan, dan yang lebih kacaunya, juga mendapat perintah untuk menyebar ke segala sudut bumi, dibebani missi untuk merekrut sebanyak mungkin pengikut.

Tuhan seolah seperti ketua partai yang kekurangan konstituen menjelang pemilu. Tuhan seperti sesuatu yang lemah lesu kurang gairah dan kurang tenaga, sehingga perlu pertolongan dan bantuan manusia untuk sekadar merekrut pengikut. Tuhan seperti gentar, gemetaran dipelototi Iblis dari kejauhan...

Sungguhkah Tuhan pernah “minta tolong” seperti itu? Atau Tuhan sungguhankah yang minta tolong itu, yang memotivasi kedua agama itu untuk berebut pengikut, yang kemudian menjerumuskan mereka ke perang-perang “suci” hingga hari ini? Kalau sungguh, tanpa mengurangi rasa hormat, dengan sangat menyesal, Itu bukan tuhan saya...

Saya tak sudi bertuhankan sesuatu yang bicara begini kepada agama ini, dan bicara begitu kepada agama itu. Saya bodoh, tapi tidak begitu bodohnya untuk beriman kepada Sesuatu yang lemah, yang perlu pertolongan manusia untuk menegakkan kebenaran, untuk menghadapi iblis secara keroyokan...


Sudah menjadi sesuatu rahasia umum, anda pasti pernah menemukan perdebatan panas sekaligus menjijikkan, antara orang-orang yang menganggap agamanya paling benar.

Tidak sekadar mempertahankan kebenaran agamanya, mereka juga menyerang secara brutal agama lain. Hasilnya, kedua agama itu terlihat sama-sama konyol, sama-sama tak logis. Dan itu tadi, yang akhirnya mendapat trofi kemenangan adalah saudara-saudara kita yang atheis, sebab akhirnya kedua orang bertengkar itu membuka sendiri borok dan kelemahan masing-masing. Mengenaskan kan?

Secara pribadi,

Memang harus saya katakan, saya memilih tetap dalam agama saya sekarang bukan karena saya anggap agama itu paling bagus, dan paling-paling lain nya. Saya tak berpindah ke agama lain karena saya tahu dalam agama saya ada kebaikan seperti dalam agama lain, dan dalam agama lain ada keburukan yang ada dalam agama saya......

Dan harusnya inilah yang dipegang, bahwa semua itu ada dan berada demi tujuan yang baik.


Meski fanatisme rasanya ada di semua agama, tetapi pada kedua agama ini kecenderungan itu sudah keterlaluan. Mereka mungkin lupa silsilah, sama-sama anak kandung Ibrahim, dari ibu yang berbeda.

Makanya jangan poligami!

BE YOUNG CARE ROCK ( BIANG KEROK )

Tiba-tiba pengen nulis ini. Walaupun aslinya nih sekarang lagi masa parah-parahnya. Edannya lagi, kok ya sekeliling isinya juga sama. Dan ngga tau kenapa, saya jadi tertawa sendiri…

HAUAKAKAUAHA..............

Ngakak Poll. Susah kok ya ngajak-ngajak. HeheheHe… Mana pada curhat lagi. Enggak tau apa aku yang dicurhatin juga lagi ruwet...........................bla-bla-bla

Sekarang, saat ini, saya tengah tersenyum dan tertawa

Inilah yang aku cintai dengan sekitarku. Bisa menertawai kesusahan. Ini malah lagi pada teriak teriak kesetanan. Mulai dari teman dari sumatera saya yang berteriak kerjaannya gak beres-beres sampai teman saya yang cuman bisa diem melongo, " hadoohhh, kapan ya selesainya ". Kalau orang liat disini, mungkin mereka tak pernah menyangka kita ini semua sedang menggila menanti selesainya hidup kami di penampungan..

Senyum. Bersyukur. Aku percaya bahwa semua ada maksudnya. God never sleep.

Senyum dan tetap bersyukur adalah energi. Energi yang tidak hanya mampu memberikan efek bagi kita sendiri, tapi mampu menebar energi positif kesekelilingnya.

Senyum, dan tetap bersyukur adalah sebuah doa. Sebuah keyakinan. Sebuah ketulusan dan kepercayaan yang mendalam.

So, Bagaimanapun kondisinya, Teh botol Sosor tetap yang paling cihuy,,

Mari tersenyum dan Terus bersyukur

*sudahkan anda tersenyum dan bersyukur hari ini ?

Sabtu, 22 November 2008

GLORY GLORY MAN. UTD

Manchester United Memang Oke



CHELSEA

" Saya tidak mengenalnya "

LIVERPOOL

" Dulu, hmmmm Bolehlah, Tapi Sekarang, Mungkin sudah dibubarkan "

ARSENAL

" kata Mbah Dharmo ; Klub dengan cita rasa seni yang tinggi, atau mungkin pemainnya, saya sarankan untuk beralih profesi sebagai foto model "

INTER MILAN

" Mourinho, Orang Spesial untuk menjadi yang kedua setelah Sir. ALex Fergusson "

REAL MADRID

" Dengan seragam putih dan hitamnya, pemegang piala supremasi eropa terbanyak ini lebih pantas untuk pindah haluan sebagai klub catur di Spanyol "

JUVENTUS

" Klub dengan mental juara yang cukup mumpuni, tapi seingat saya tetep Manchester United yang paling AHOOOOYYYYYYY "


PSIM ( Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram )

" Ini Klub sepakbola atau klub cerdas cermat "


BARCELONA

" Menarik, tapi maaf tahun ini, kami juara lagi "




" Maaf bukan saya bermaksud untuk merendahkan klub-klub yang menjadi kebanggaan kalian semua, tapi memang hari ini, saya sedang merindukan hari-hari dimana dulu kita pernah berdebat membicarakan siapa yang pantas menjadi Raja Sepakbola Dunia "

Minggu, 16 November 2008

SPASI WATON

Makin hari memang makin aneh-aneh saja iklan di TV. Kali ini soal banyaknya iklan tentang SMS yang bagiku sama sekali tidak masuk akal. Anehnya, hal-hal tak logis ini memborbardir penonton TV tiap hari.

Iklan SMS itu beraneka rupa. Tapi pada dasarnya membujuk kita untuk berlangganan layanan tertentu dengan mengirim REG spasi bentuk layanan ke nomor tertentu. Secara sekilas, aku lihat layanan yang ditawarkan itu mulai dari ramalan nasib, jodoh, musik, tato, game, sampai agama, bahkan " butuh teman curhat, ahhhhhh ". Semua campur aduk ada di sana.

Kalau SMS semacam agama masih bisa diterima dengan akal sehat. Ini mungkin untuk orang-orang yang merasa hidupnya kering kemarau sehingga perlu siraman rohani. Tapi kadang-kadang malah aneh. Seolah-olah SMS tentang hal-hal religius, tapi buntutnya judi dalam bentuk tidak langsung. Hadiahnya.. ...umrah. Lha betapa anehnya, umrah kok hadiah dari judi. Batas yang musrik dan sakral memang makin gak jelas lagi......

SMS yang paling tak masuk akal adalah soal ramalan nasib. Jadi kalau mau tahu tentang kerjaan apa yang cocok buat kita, silakan SMS weton kirim ke nomor XXX. Ada pula SMS Jodoh untuk menilai apakah pasangan kita saat ini berjodoh atau tidak dengan kita.

Secara terus menerus, iklan-iklan SMS itu mempengaruhi penonton TV. Seolah-olah SMS lah yang sekarang jadi Yang Maha Kuasa. Kalau mau cari jodoh, cukup ketik Reg Jodoh. Kalau mau tahu pekerjaan yang cocok ketik Reg Weton. Sampai tato nama kita di tubuh Dewi Persik pun bisa. Wislah pokoke sama sekali tidak masuk akal....

Tentu saja tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang Ki GENDENG EDAN GILA ASOY TENAN yang hanya dengan itung-itungan tidak jelas lalu SMS itu bisa menentukan apakah pasangan kita sekarang ini jodoh atau tidak. Bagaimana bisa hanya dengan melihat weton lalu kita bisa menentukan apa jenis pekerjaan yang harus kita pilih.


SMS-SMS tak masuk akal itu memang jadi ironi zaman ini. Ketika teknologi justru digunakan untuk menggoblokan akal sehat. Ketika banyak orang putus asa dengan hidupnya lalu merasa bahwa SMS itu bisa menjadi jalan keluar bagi masalahnya. SMS itu bukan memberi jawaban, tapi sebaliknya, menjajah dan memperbodoh pikiran

Mari merayakan ironi kedangkalan omong kosong ini dengan mengetik Reg Spasi Idiot lalu kirim ke nomor HP masing-masing.......................


" Ohhh, anda tidak cocok bekerja di darat, cocoknya di air, jadi berang berang sirkus...."

Rabu, 12 November 2008

OBAMA dan IRONI BANGSA INDONESIA


Sukses Besar Obama menjadi presiden baru Amerika, menyisakan banyak sekali cerita. Disini, di Indonesia, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan menjadi seorang bajingan muda, si hitam ceking itu masih menjadi obrolan hangat banyak orang. Namun betapa ironi dan menyedihkan....


para politisi muda, misalnya sangat terobsesi seperti dia. Mereka menggambarkan dirinya seperti Obama. Padahal, Obama sendiri bukanlah tokoh kemarin sore. Dia berpengalaman. Juga piawai, dan karier politiknya pun cukup panjang.......

Banyak juga yang berkhayal Pemilu 2009 milik kaum muda. Mereka yakin mampu menembus kekuasaan. Faktanya, separo persen lebih panggung politik masih dikuasai tokoh tokoh tua, dan bakal tetap mendominasi pemilu presiden nanti...

Maka jika hanya mengandalkan ketenaran, atau lulusan sarjana luar negeri, entah itu di Universitas Amerika atau di Universitas Irak, apalagi sekedar bermain iklan.

Orang-orang yang mengaku " OBAMA-OBAMA INDONESIA" itu bakal sulit meraih posisi. Dibutuhkan proses, action dan keterlibatan langsung pada realitas. Sebagaimana Obama telah lama aktif berpolitik dan tumbuh bersama rakyat-rakyat Amerika.

Kampanye Obama juga mendapat dukungan dari sejumlah penyokong dana besar. Yang mereka berikan bukan hanya suara tapi juga dana. Tak sedikit uang masuk ke tim sukses Obama. Inilah bentuk dukungan sekaligus aspirasi politik tanpa pamrih........................................
Berbeda jauhhhhhhhhh sekali dengan disini. Banyak artis Indonesia justru mencari dan mendapatkan uang dari para politisi. Mereka ramaikan kampanye lalu dapat honor ( khususnya artis-artis yang RA PAYUUUUUUUUUU ). Mereka pun kemudian berbondong-bondong menjadi caleg lantaran "dibeli" dan dibiayai oleh parpol atau sang ketua umumnya....

kembali ke Ciduk,
begitu populernya Obama bagi publik Indonesia. Memang dia pernah bersekolah dasar di Menteng. Makanya kini banyak warga Menteng dan sekitarnya konon mengaku-ngaku pernah mengenal masa kecil Obama. Bahkan dikatakan pula pernah mandi dan tidur bersama...Oalaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh Jaran, biasalah numpang ngetop pada orang-orang yang sedang ngetop.

Adapula yang berharap pemilu Amerika bisa menjadi contoh untuk pemilu Indonesia. Terutama dari aspek demokratisnya. Bukankah berjalan fair, rakyat antusias, dan tanpa keributan? Mccain-Palin menerima kekalahan. Tak satupun pendukungnya yang ngamuk. Juga tidak ada gugatan hukum dengan dalih salah hitung... ( satu tambah satu berapa )

Disini lain lagi, Pemilu masih jauh, tetapi seruan untuk GOLPUT sudah beredar kemana-mana.



DEMOKRASI MACAM APAKAH INI ????????????????


Jadi, dari sisi mana kaum muda kita bisa membayangkan Obama? Dari mana pula bangsa kita mulai membenahi demokrasi ala Amerika? jika masalah-masalah fundamental saja kita masih ngos-ngosan, tentu akan semakin berat menatap ke depan,,,

Minggu, 09 November 2008

it's show time

Bapak-bapak ku cinta anakmu
Jangan kau halangi aku
Bapak-bapak cobalah mengertii
Anakmu cinta padaku

Bapak-bapak pasti ingin yang terbaik
jadi pemimpin anakmu
Bapak-bapak ijinkan aku berlari
'Tuk meraih buah hatimu

Aku pria seperti dirimu
Suatu waktu butuh pendamping hidup
Yang kan tenteramkan hati selalu
Kan ku cinta anakmu selamanya
Biarlah waktu yang kan tunjukkan

Bapak-bapak bersiap sajalah
'Tuk lepas buah hatimu



Duniaku lain duniamu
Aku juga tahu
Jangan coba belokkan arti cinta
Yang Tuhan telah ciptakan

(sheila on 7, bapak-bapak)

Satu Pertanyaan




Ada yang tahu, apa agamanya Tuhan?





PERANG SALIB


Saya selalu mengira bahwa Perang Salib sudah berakhir pada tahun 1271. Saya tidak terlalu mempelajari secara mendalam sejarah Perang Salib karena sepertinya saya tahu bahwa hal yang membawa doktrin-doktrin agama pada ujung-ujungnya cuma akan berakhir pada perebutan hegemoni dan materi. Perebutan hegemoni antara Kristen dan Islam.

Dugaan saya bahwa perang salib telah berakhir ternyata salah. Perang salib ternyata masih berlanjut dalam bentuk yang lain. Dugaan ini saya kaitkan dengan pengalaman yang nyatanya memang banyak terjadi. misal : Saya pernah berpacaran dengan perempuan yang tidak seagama. Saya adalah seorang Kristen dan dia adalah seorang Muslimah.

sebagai cerita bahwa saya pernah berpacaran dengan perempuan yang berbeda agama sering saya sembunyikan. Semata karena alasan bahwa jika saya menyebutkan fakta ini maka pembicaraan akan mengarah pada apa yang saya sebut perang salib masa kini.

Perang salib ini dalam konteks perang ideologi antara dua kubu, yaitu yang mengaku beragama Islam dan yang mengaku beragama Kristen. Dan saya bagai pelanduk yang berada di tengah-tengah.

Ketika saya berdiskusi dengan orang yang beragama Kristen dan kemudian saya mengungkapkan bahwa mantan pacar saya adalah seorang muslimah. Pernyataan pertama yang muncul, kenapa saya tidak mengajak dia untuk menjadi Kristen. Supaya hubungan dapat langgeng, dilanjutkan ke pelaminan, dan disetujui oleh catatan sipil.

Inti dari pernyataan itu adalah kenapa saya tidak mengubah status dia dari yang beragama Islam menjadi beragama Kristen. Saya tahu pertanyaan ini akan muncul. Supaya suasana menjadi dramatis maka saya pun mengeluarkan air muka kaget sambil "Oh bisa ya."

Ketika saya berdiskusi dengan orang yang beragama Islam dan kemudian saya mengungkapkan bahwa mantan pacar saya adalah seorang muslimah. Pernyataan pertama yang muncul, kenapa saya tidak pindah menjadi Islam. Supaya hubungan dapat langgeng, dilanjutkan ke pelaminan, dan disetujui oleh catatan sipil.

Inti dari pernyataan itu adalah kenapa saya tidak mengubah status saya dari yang beragama Kristen menjadi beragama Islam. Lagi-lagi saya saya tahu bahwa pertanyaan ini akan muncul dan lagi-lagi saya berusaha membuat suasana menjadi dramatis dengan mengeluarkan air muka kaget sambil berkata "Oh bisa ya."

Untuk apa saya perlu menjadi seorang Muslim, sedangkan menjadi seorang Kristen saja saya tidak becus. Berpindahnya saya dari agama satu ke agama yang lain pada akhirnya menjadi tidak ada gunanya. Artinya jika saya menjadi beragama Islam pun, saya akan menjadi seorang Muslim yang tidak becus. Bagaimana saya bisa menjadi tiang shalat dan imam keluarga jika saya adalah Muslim yang tidak becus.

Lagipula apa pentingnya beragama Kristen atau Islam. Bagi saya keduanya sama saja. Toh selama ini saya menganggap agama adalah sebuah ilmu pengetahuan. Saya tidak perlu menjadi seorang Muslim untuk mempelajari agama Islam. Dan orang tidak perlu menganut agama Kristen untuk mempelajari agama Kristen. Bagi saya, jalan menuju Tuhan bukanlah agama. Iman, itulah jalan untuk menuju Tuhan.

Untuk apa saya meminta dia untuk menjadi Kristen. Seumur hidup dia seorang muslimah. Hanya karena saya tahu bahwa dia sayang kepada saya, artinya saya punya hak untuk mengubah agama dia? Toh tidak ada jaminan kepindahan agama dia akan menjadikan dia menjadi seorang Kristen yang soleh. Lagipula saya sudah sering melihat kejadian ketika sepasang orang tua menjadi patah hati menyaksikan anak mereka berpindah agama demi cinta sang anak kepada pasangan dia. Hal yang yang tidak pernah ingin saya lakukan adalah menyakiti hati orang tua siapa pun.

Saya memang tidak akan pernah mengerti mengapa agama menjadi sangat penting di Indonesia ini, dan di belahan dunia mana pun. Padahal segala masalah di dunia ini berawal dari agama. Bukan artinya agama adalah sumber segala masalah. Memang manusianya saja yang memang tidak pernah bisa menghargai adanya perbedaan. Itu semua adalah akibat Kutukan Menara Babel.


Kamis, 06 November 2008

Hidup Segan Mati Tak Mau

"Lupakah para mahasiswa yang terhormat dan terdidik dari suatu institusi teknik di bandung ini, apa-apa yang pernah dilakukan salah satu alumnusnya yang di kemudian hari menjadi Bapak Pendiri Negara ini. Saya yakin 100% bahwa kondisi di awal abad 20 dan yang sekarang dinamakan Indonesia di abad 21, tidak jauh berbeda. Kesusahan, keruwetan, ketidakpastian, kebingungan, kemenderitaan, kemiskinan, keterpurukan dan semua kata-kata yang mewakili suasana chaos.Tapi, somehow, waktu itu bangsa ini bisa menelurkan para pemuda-pemuda yang gak memble dan hanya bisa mengeluh saja, melainkan pemuda-pemuda yang gigih, yang mau berkorban demi tanah kelahirannya, yang dengan penuh keyakinan menerjang suatu kekuasaan yang amat besar yang dinamakan penjajahan oleh bangsa asing, dan mereka tidak merasa terintimidasi dan terkagum-kagum terhadap kemancungan hidung dan putihnya kulit sang penjajah, tapi mereka merasa bahwa kita sama-sama manusia dan berhak hidup merdeka!

Dan sebagai pamrih dari kegigihan dan semangat mereka maka lahirlah suatu Maha Karya Agung yang dinamakan Negara Indonesia, Bayangkan! Dibalik penghinaan dan perendahan terhadap manusia-manusia yang disebut Bangsa Indonesia, dahulu manusia Indonesia mampu mendirikan suatu negara! prestasi yang luar biasa dan juga tidak luar biasa, karena di kemudian hari hasil karya manusia2 Indonesia terdahulu ini hanya dimanfaatkan oleh manusia2 Indonesia kini sebagai alat untuk memenuhi kepentingan pribadi atau tempat numpang lahir beberapa manusia yang lalu pindah ke luar negeri atau bergaya seperti orang asing karena apa-apa yang asing lebih elite, lebih gaya, dan lebih kaya dan apa-apa yang Indonesia adalah kampungan, masa lalu, terbelakang, gak gaya dan gak elite, tanpa ada usaha yang gigih untuk me-tidak-kampung-kannya, meng-kini-kannya, me-maju-kannya, meng-gaya-kannya, dan meng-elit-kannya.

Kemana perginya orang-orang baik ini? Kemana perginya orang-orang yang gigih memperjuangkan sesuatu yang dinamakan Indonesia ini? Kenapa Tuhan tega-teganya memberikan anak-anak bangsa yang hanya mampu mengeluh dan membanding-bandingkan bangsanya sendiri dengan bangsa yang sudah maju tanpa diberkati kegigihan dan visi untuk mensejajarkan bangsanya dalam kemajuan juga, Kenapa Tuhan tega-teganya memberikan anak-anak bangsa yang lebih bangga menggunakan bahasa asing dan memalingkan muka dari tradisi dan bahasa ibunya sendiri dan malah mencibirnya dengan kata-kata kampungan… Oh Teganya… kalau saja Bumi Indonesia diberkati pilihan dan keinginan seperti layaknya manusia, mungkin dia berharap untuk tidak pernah lahir sama sekali ke dunia ini kalau hanya untuk dicerca dan disalahkan tanpa henti… Oh Teganya… Dan Ibu Pertiwi pun melanjutkan tangisnya yang seakan tiada henti…."