Rabu, 24 September 2008

NOTHING

Buat yang bercing-ci-ri-pid, yang ber-co-co-meo, yang bersontoloyo, membahas masalah-masalah yang sebenarnya tidak perlu dibahas, yang harusnya di pangkas habis......


RUU ANTI PORNOGRAFI

seperti nama merk dagang produk celana dalam keluaran negeri antah berantah, yang mendambakan rakyat di negerinya, tidak menggemari film-film porno, yang notabene menurut saya, itu-lah film terbaik yang pernah di buat manusia....huahauhauahaua -

OK-lah!!

mengapa, ini menjadi daya tarik sendiri buat aku, secara pribadi dan mengundang minat saya untuk yah sekedar untuk membersihkan mulut setelah seharian bergumul dengan sumpah serapah di kota jakarta yang " GILE NEK, Masih Panas Ajah "........

Mari saya mulai...
Tes Tes Tes......
Ehem....Begini, saudara-saudariku yang lahir di luar kandungan ibuku,,,,,,

Kemarin, saya melihat di sebuah stasiun televisi swasta, nama nya stasiun lempuyang ( kenapa hanya jogja yang ada di kepalaku ), yah maksud saya, ya itu stasiun televisi, cukup dan titik,,,

sebuah acara yang menjadi tempat berdebat kedua kubu baik yang PRO RUU PORNOGRAFI DAN ANTI RUU ANTI PORNOGRAFI......

acara berjalan sangat membosankan, acara yang harusnya menjadi media untuk mencari solusi, mencari jalan tengah, malah yang muncul adalah sebuah acara untuk mencari menang dan kalah....yang menjadi keheranan saya adalah kengototan mereka, bahwa itu perlu, atau bahwa itu tidak perlu......

bahkan ditengah-tengah acara tersebut, karena bosan, saya sempatkan menyetel film porno favorit saya yang berjudul " Beranak di dalam kubur "................

ah, kenapa itu perlu diperdebatkan, RUU PORNOGRAFI, benar-benar gak penting banget deh,,,,dia sama halnya hari ini kita pake celana dalam warna apa, ah yang penting pake itu sudah cukup.....


Saya cuman pengen bertanya, kepada mereka :

1. Apakah Tuhan dulu, saat menciptakan Adam dan Hawa lengkap dengan pakaian, atau minimalnya Tuhan menyediakan juga seperangkat alat mesin jahit,,,

2. Apakah ketika bayi-bayi itu lahir di dunia, mereka menggunakan baju merk dagadu, ataupun celana jeans merk Levi's,,,

yang saya maksud adalah, dengan porsi yang kita debatkan dalam RUU tersebut, berarti kita menjadikan TUHAN SEBAGAI TERSANGKA......

ah mbuhlah, tulisan saya semakin ngawur saja, melihat film porno membuat saya ingin melakukannya juga...' eh, melakukan apa ? " tanya kawan saya.


Melakukan ini lho, semua ini cuman yang harus disalahkan manusianya...

seperti saya, ketika saya melakukan maaf onani, apakah pantas saya membela diri dengan mengatakan keperjakaan saya telah di rengut oleh diri saya sendiri.....

ataupula,

saat saya bugil di depan kamera, bukan tidak mungkin, bisa saja saya menyalahkan produsen pembuat HP, " ih kok bikin HP ada cameranya cih? " kenapa gak sekalian ada toiletnya segala"

bisapula,

Wah, senang sekali rasanya berjemur di pinggir pantai, tanpa menggunakan baju dan kolor,,,alias plongggg, maknyuzzz, terasa nyezzz di anu, dengan alasan matahari panas neh, udaranya hot, sah-sah kan kalo kita berbugil ria...

lho-lho, kok malah menyalahkan Tuhan lagi....



mengapa ini perlu kita cermati kembali, duduk bersama, menikmati segelas kopi di sore hari yang semi mendung semi porno, alah....

karena RUU ini tidak bisa memberikan keterangan, rambu-rambu yang jelas, batas-batas yang perlu, sampai dimana sih sesuatu itu dikatakan Porno...
ataukah dengan alasan, eh ini untuk menyelematkan generasi bangsa...ya elah, bapak-ibunya kemana,,,

sebagai contoh, seorang ibu pulang malam, karena lembur, trus ketika di jalan ditangkap karena menurut anggapan orang-orang PRO, wanita pulang malam= wanita tidak baik-baik, alias pelacur....

ini ada cerita nyatanya di TANGERANG....muke gile....pinkan mambo aja bilang tapi ku baik-baik aja. Kejadian seperti itu bisa-bisanya memvonis itu wanita tidak baik-baik...


Yo wes lah, mumet bersumpah serapah, tulisan ini juga tidak ditujukan kepada siapa-siapa,,,

lagian saya tidak terlalu peduli dengan RUU tersebut, bodo, mana ada urussss.....

yang penting ndutz is the best

Tidak ada komentar: