Jumat, 05 Desember 2008

NGAREP, HEHEHE !!!!






adik: "Kak Bima, nomor telepon Magdalena si model sekaligus pembawa kuis di tivi yang berbody luhur itu berapa sih?"

kak Bima: "kosong delapan satu berapaaaaaa.... gitu.. kak Bima lupa je.....besok aja yah"
















Give Me More Time

Entah karena lelah
Entah sebab lain, yang entah mengapa

Pada suatu malam
Mpu Prapanca bertamu dan bermalam
Di bilik imajinasiku yang sedang
meliarkan diri

Entah karena lelah
Entah sebab lain yang entah mengapa................

Mpu Prapanca ngamuk dan marah-marah

Sebuah muntah dia lempar ke wajahku
yang masih mentah, dan bau kencur ini

Anak muda, maafkan aku nenek-moyangmu

Gara-gara kata-kataku di kitab itu
Menjadi begini wajah majapahit di eramu

Aku melongo, sebuah pertanyaan goblok
aku sampaikan

Wonten Menopo, Mpu ??

Kok resah, kok ngamuk, kok merasa
bersalah macam perempuan aja main
perasaan...

Apa ketika menulis buku itu Mpu
Prapanca, mengantuk atau lagi bloon
gara-gara arak bali oleh-oleh Raja Ken
Arok ?
Sehingga Mpu keliru menulis naskah?

Bukan anak muda, tetapi
Kata-kata yang dijadikan semboyan
Dan jiwa majapahitmu sekarang

Seharusnya tidak kutuliskan
Seharusnya kusembunyikan

Mpu, kataku dengan nada tinggi,sangat
mirip adegan saat leonardo de caprio
bercumbu di mobil kuno dengan kate
winslt dalam film titanic, bukankah
kata-kata itu indah, bukankah kata-kata
itu penuh makna dan arti?

Bukankah kata-kata itu berwarna cerah?
jawab beliau, dengan nada emosi, mirip
seperti adegan dalam film ayat-ayat
cinta " saat ken arok beradu mulut,
berdebat dengan Toenggoel Amoetoeng
merebutkan hati ken dedes "

Indah gundulmu

Cerah ndasmu

Bermakna Matamu...

Kata-kata itu bisu, dibisukan

Kalau sekadar dijadikan semboyan, Oke-
lah, no problemo el nino espanyola
sutralah...

Tapi oleh punggawa-punggawa majapahitmu
itu
Kata-kataku dijadikan bunker;
persembunyian

Maksud Mpu?

Kautahu makna kata-kata itu
"BERBEDA-BEDA TETAPI SATU JUA"

Dengan makna itulah pembesar-pembesar
majapahitmu
Menyembunyikan “SATU” mereka...

Apa “SATU” itu Mpu?


Goblok tenan koe le, habis satu ya dua,
habis dua, ya tiga...

intinya to le :
Jadi, meski berbeda-beda cara
Ciri mereka satu: NAFSU SINGGASANA atau
dengan kata lain GILA KUASA


Kalau begitu Mpu, beri aku restu untuk
mampu
Memotong sepasang kaki garuda
Yang mencengkeram erat dan melaksanakan
kata-katamu itu

Baiklah anak muda
Restuku untukmu........

Tapi aku tak bisa menjadi pengacaramu
Seandainya nanti kau jadi terdakwa
kasus mutilasi
Sebab, sebagaimana garuda itu
Aku pun hanya seonggok mayat
Kemampuanku terbatas pada wilayah
kuburan, dan sejarah...

Terimakasih atas restumu Mpu
Itu sudah cukup bagiku, sebab
bagaimanapun
Majapahit di eraku
Tidak mengenal istilah pengacara
Yang dikenal hanyalah narapidana dan
penjara
Yang sangat terkenal adalah para
penguasa

Clink

Hening.

Maknyus.

Mpu hilang, aku tertilang
Seorang prajurit datang, mengucap
salam, selamat siang pak, sambil
memberi hormat kepada saya...

“titip sidang atau sekarang?”

Senin, 01 Desember 2008

Minggu, 30 November 2008

Ya

Ya.

saya setuju kawan..

hidup memang bukan bicara tentang hitam dan putih,

bukan memilih antara benar dan salah.

hidup adalah merah dan hitam,

berbicara tentang pilihan untuk jadi berani

atau pengecut.

saya setuju kawan, sangat setuju...




Intinya

sepertinya semua masalah berawal

dari cara menyikapi perbedaan...


Livin' on a prayer

Dunia kerja memang berbeda.

Kadang kita harus mencari jatidiri kembali, mengamati lagi apa tujuan, bertanya lagi pada nurani.

Idealisme akan mendapat lawan yang cukup tangguh.

Seseorang berkata, “ dunia kerja tidak seperti dunia kampus, akan sangat berbeda, akan muncul banyak hal yang menentang nurani kita, mulai dari hal2 kecil yang sepele hingga hal2 yang cukup besar. Jangan sampai hal2 kecil itu mampu membuat kita berubah, meruntuhkan idealisme, membawa kita hanyut dalam arus yang mungkin menyesatkan.”

Aku ingin menjadi ikan di lautan, tidak harus jadi asin, tidak ikut jadi asin. Mampu mengendalikan diri, tepat memaknai, kapan harus ikut jadi arus, kapan harus menantang arus

Semoga nurani tetap terjaga

Aku masih belum menemukan apa yang menjadi tujuanku.

Tak perlu muluk, bermimpi membuat bangsa ini jadi bersih,

Masih perlu mengatur diri agar jadi lebih baik.

Akan ku mulai dari aku.....

Selasa, 25 November 2008

AB 1011 HP

Apa kabar perempuanku..

ku sapa nurani mu dengan tulisan kaku wujud dari rangkaian huruf - huruf berbentuk kata yang menjadi kalimat kerinduan pada jiwa mu,

Bagaimana kabar mu hari ini perempuan ku, masih kah menjejakkan kaki pada harapan dan mimpi indah masa kecil mu, dimana kebahagian semu nya dunia menyelimuti raga mu
masihkah kerikil kerikil kecil menyeruak disela sela perjalanan panjang menuju tempat muara dimana kita bisa menjadi satu
perempuanku…
takdir hidup yang kita jalani semakin hari seharus nya semakin membuat kita mengerti bagaimana kita bisa mengatasi berbagai macam masalah yang menerpa kita. menyampingkan ke akuan dan keserakahan kita sebagai seorang penakluk keabadian.

cinta ku pada mu sama besar nya seperti cinta mu pada ku namun sebesar apakah cinta kita bila disatukan nanti..?? bisa kah untuk melalui sakitnya penderitaan, senangnya kebahagiaan??
berjanjilah perempuan ku jika pada saat nya nanti kau telah memutuskan untuk menjadikan diri ku sebagai lelaki mu maka jadi kan lah aku menjadi sesosok lelaki idaman mu, jangan kau sertai dengan kemunafikan senyuman, atau perselingkuhan perasaan.
biar nanti kelak disaat keturunan kita telah belajar memahami dunia aku masih tetap menjadi lelaki mu dan kau pun begitu selalu perempuanku
perempuanku yang terindu..
saat ini memang pada kenyataan nya wujud mu entah berada dimana dan aku lelaki mu juga entah dibelahan bumi yang mana, kita biar kan takdir nya jodoh mencarikan jalan keluar dan mengatur jam pertemuan kita………………….